Kamis, 10 Maret 2011

Perawatan Berbasis Bahan Bakar

Perawatan Berbasis Bahan Bakar

Belakangan ini makin banyak pengelola armada peralatan di negara-negara maju mulai memanfaatkan angka konsumsi bahan bakar diesel sebagai standar untuk menentukan jadwal servis mesin. Metode ini dimaksudkan untuk mendapatkan indikator yang lebih presisi mengenai seberapa keras mesin bekerja. Sebenarnya logikanya sederhana saja. Semakin banyak BBM yag dibakar, semakin berat kerja mesin dan semakin cepat pula oli dan komponen dalam mesin mengalami keausan.

Makin Berat Mesin, Makin Cepat Keausan Mesin

Kondisi muatan menentukan kondisi komponen-komponen mesin. Muatan yang berat, misalnya, justru mempercepat keausan komponen-komponen. Itu berarti jenis muatan berpengaruh besar pada pemakaian bahan bakar. Sebab, ketika beroperasi, Anda tidak hanya menghidupkan mesin, tapi juga menggerakkan hidrolik, fuel injector, transmisi dan sebagainya.
Jumlah konsumsi bahan bakar bervariasi pada setiap mesin, bergantung pada aplikasinya. Ada alat yang interval servisnya dapat diperpanjang hingga 500 jam, sementara yang lain dapat diservis setelah 175 jam operasi. Selain itu, ada alat yang menghabiskan banyak bahan bakar, seperti Scraper, dan ada pula yang lebih efisien, seperti haul truck, dan seterusnya.

Menghitung Konsumsi Bahan Bakar
Armada-armada besar biasanya memiliki truk tangki bahan bakar sendiri untuk memasok kebutuhan setiap unit. Sebab itu, mereka lebih mudah menghitung konsumsi bahan bakar tiap mesin. Namun, tidak demikian dengan para pemilik armada-armada kecil, apalagi yang jumlah unit-unitnya terbatas. Mungkin mereka membeli solar secara eceran sehingga sulit menghitungnya.
Tetapi, apakah armada besar atau kecil, yang terpenting adalah bagaimana membangun sistem perhitungan pemakaian bahan bakar pada unit-unit Anda. Bagaimana merapihkan data-data itu, apakah secara manual atau komputerisasi sehingga Anda memiliki data yang akurat.

Studi Panduan Mencocokan Bahan Bakar Dengan Jam
Membuat jadwal servis berdasarkan data bahan bakar bukan perkara enteng. Cara tersebut bisa efektif jika Anda dapat mencatat data pemakaian bahan bakar secara akurat. Jika tidak, interval servis unit-unit Anda bisa kacau. Sebab itu, ada yang melakukan terobosan lain. Sekitar 5(lima) tahun lalu Brett Burgess dari Kokosing Construction, Fredricktown, Ohio dan Jack Butler melakukan studi untuk mengetahui mesin mana yang banyak melahap solar dan mana yang lebih hemat. Mereka menyesuaikan konsumsi bahan bakar unit dengan jumlah jam operasi.
Temuan kedua orang ini dapat memperpanjang servis excavator dari 250 jam menjadi 300 jam. Butler menambahkan, interval servis juga dapat menggunakan sejarah mesin atau perkiraan pabrik terkait konsumsi bahan bakar.
Meski angka konsumsi bahan bakar dapat menjadi cara paling akurat untuk mengukur interval servis mesin, ini bukan cara satu-satunya yang dapat digunakan dalam semua kasus. Sebab, ada alat yang bekerja sepanjang hari, dan ada yang bekerja pada jam-jam tertentu saja. Dalam kasus seperti ini, penjadwalan berbasis kalender dapat digunakan untuk mengetahui total pemakaian bahan bakar.
Sejumlah kontraktor membuat beberapa saveguard untuk memastikan interval servis mesin yang teratur . Mereka menentukan berdasarkan jumlah liter bahan bakar, kemudian berdasarkan jam dan terakhir berdasarkan hari.

Verifikasi Dengan Analisa Oli
Analisis oli secara rutin digunakan untuk memonitor kondisi mesin dan menginformasikan apakah interval dapat diperpanjang atau tidak. Untuk interval berbasis bahan bakar, analisa oli sangat penting digunakan. Ketika mesin bekerja lebih keras, maka akan lebih banyak butuh pelumasan. Mesin Anda mungkin memiliki tingkat oksidasi lebih tinggi dan Anda mungkin ingin menggunakan oli dengan kualitas lebih baik atau memperpendek interval mesin Anda.
Sulfur dapat menjadi masalah besar pada mesin. Jumalh sulfur dalam mesin diesel off-road dapat berfariasi dari 500 (ppm) hingga yang paling banayak 5.000 (ppm).
Total jumlah pelumas berdampak secara langsung terhadap kandungan sulfur pada bahan bakar. Kandungan sulfur memiliki andil besar dalam meningkatkan kadar asam dalam oli.

Membuat Komitmen
Mengubah sistem perawatan dari yang lama ke yang baru dapat menjadi urusan yang merepotkan, bahkan membahayakan. Mencoba-coba sesuatu yang baru tanpa menguasainya secara benar bisa sangat beresiko. Namun, cara yang paling mudah dan aman adalah dengan tetap berpegang pada interval servis yang telah direkomendasikan pabrikan.

source: majalah Equipment Indonesia

semoga bermanfaat

salam
AS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar