Selasa, 01 Maret 2011

Strategi Penggantian Mesin

" Lebih dari sekedar suatu keputusan finansial, penggantian mesin harus terintegrasi dalam perencanaan Bisnis Organisasi."

Ketika kondisi perekonomian mulai pulih, biasanya perusahaan-2 pengelola alat berat mulai merencanakan penggantian atau peremajaan alat. Mereka melakukan proses review terhadap armada yang ada. Mereka memilah milah unit mana saja yang akan dijual atau diganti.
Ada banyak faktor yang perlu diperhitungkan untuk mengambil keputusan yang tepat, yang antara lain :

ASPEK OPERASIONAL
Rencana bisnis dan prediksi prospek bisnis mendorong aspek-2 operasional dari keputusan penggantian mesin. Perusahaan membuat estimasi terbaik tentang pekerjaan yang akan dilakukan dan mengevaluasi kebutuhan peralatan yang didasarkan pada penaksiran tersebut. Estimasi kebutuhan peralatan pada setiap pekerjaan tidak sama. Kebutuhan armada pada pekerjaan tambang, konstruksi, infrastruktur dan perkebunan berbeda-beda.
Pada contoh diatas keputusan penggantian harus terintegrasi dengan rencana bisnis. Jumlah unit dalam armada Anda harus disesuaikan untuk menjamin mereka dapat memproduksi kuantitas dan kualitas pekerjaan yang diperlukan untuk mencapai sasaran operasional yang ditargetkan. Jumlah produksi per alat/ per armada per bulan dapat digunakan untuk menganalisis kebutuhan dan menjamin bahwa keputusan penggantian konsisten dengan perkiraan perusahaan, rencana bisnis dan permintaan pasar.

ASPEK MEKANIS
Ada dua bagian aspek mekanis dari keputusan penggantian.
Pertama, menilai daya tahan (wear /keausan) mesin, kemajuan teknologi dalam peralatan yang baru dibandingkan dengan yang lama sehingga berkaitan langsung dengan produktivitas, kualitas pekerjaan, kemudahan operasional, dan efisiensi bahan bakar serta kemanan dan ramah lingkungan.
Kedua,kerusakan (deterioration)menaksir tingkat kinerja mesin yang ada terutama berkaitan dengan reliability, jam kerja (uptime) dan down time.
Penggantian menuntut integrasi dari aspek-2 keputusan operasional, mekanis dan finansial. Keusangan dan kerusakan mesin bersama-sama mempercepat keputusan penggantian dari sudut pandangan mekanis. Alat-2 seperti excavator, wheel loader,dsb lebih sering diganti kalau kondisinya sudah usang.
Selain itu, ukuran-2 seperti berapa lama waktu yang diperlukan untuk perbaikan dan perawatan per waktu operasi, waktu antara kegagalan, waktu yang terbuang per jam operasi, dan ketersedian unit adalah rutin digunakan untuk menghitung dan mencocokkan aspek ini terkait keputusan penggantian.

ASPEK FINANSIAL
Aspek finansial sering dan secara keliru mendorong keputusan penggantian. Telalu fokus pada aspek finansial dapat mengubah suatu keputusan. Aspek-2 finansial dari keputusan pembelian, kelanjutan dari OOC(owning-and-operating)dari mesin yang ada semuanya penting. Namun semuanya itu tidak harus menggerakkan keputusan dan menimbulkan akibat-2 yang tidak masuk akal dari sudut pandang operasional atau mekanis.
Ada 2 hal penting dari sudut pandang finansial, yaitu:
Pertama, Anda harus tau dan mengerti biaya mesin yang Anda rencanakan untuk diganti dan berada dalam suatu posisi untuk membuat penilaian yang masuk akal mengenai OOC selam tahun yang akan datang.
Kedua, Anda harus mengestimasi OOC, usia ekonomis, dan produktifitas dari penggantian mesin.

Kesimpulan;
Terlepas dari kompleksitas keputusan, ada tiga alasan sederhana mengapa kita perlu mengganti mesin yang ada dan senantiasa meremajakan aramada kita.
Pertama,kita harus selalu membuat investasi modal yang diperlukan untuk menggantikan mesin-mesin yang ada pada periode tertentu. Jika kita tidak melakukan peremajaan, kita akan terjebak dalam spiral penurunan, yaitu usia alat yang makin tua,biaya operasi yang makin besar, dan terus merosotnya daya tana / performance mesin.
Penggantian yang dilakukan secara sistematis dan teratur akan memastikan bahwa armada Anda tetap mempertahankan nilainya sebagai aset yang produktif yang mendukung operasi perusahaan dan memungkinkannya untuk berhasil di pasar yang makin kompetitif.
Kedua,kita harus mengelola usia rata-2 dari armada kita dengan hati-2, khususnya jika kita menggunakan average-cost recovery rates, karena armada-2 baru dan yang lama memperlihatkan pola biaya yang tidak sama.
Ketiga, performa armada adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan daya tahan, jam kerja, ketersediaan, dan produksi.
Alat yang sudah usang/uzur, daya tahannya merosot,jam kerjanya berkurang, dan produktifitasnya menurun. Pada akhirnya, satu-2nya cara untuk memulai kembali adalah dengan peremajaan / penggantian baru guna merevitalisasi armada dan mempertahankan produktif anda.


semoga bermanfaat
salam

AS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar